Jakarta— Tak hanya di kendaraan roda empat saja, akhir-akhir ini inden sepeda motor Honda harus ditunggu berbulan-bulan akibat krisis pasokan cip semikonduktor yang melanda pabrikan.
Krisis cip semikonduktor yang telah terjadi sejak awal 2021 berdampak besar terhadap pabrikan otomotif global, tak terkecuali bagi produsen sepeda motor Honda di Indonesia.
Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengungkapkan, akibat krisis komponen tersebut konsumen harus menunggu satu sampai dua bulan demi mendapatkan unit.
Karyawan Honda sedang memproduksi sepeda motor Honda (Foto: AHM)
“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh konsumen atas kepercayaannya walaupun kami mengalami kekurangan, dan mohon maaf kami ucapkan kepada seluruh konsumen juga yang mungkin membutuhkan waktu untuk menunggu memiliki sepeda motor Honda. Apalagi menjelang ramadan dan Idulfitri ini,” ungkap Thomas saat konferensi pers virtual, Senin (25/4/2022) kemarin.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya tengah berusaha untuk memaksimalkan produksi sepeda motor supaya durasi inden bisa terus ditekan.
“Jadi mudah-mudahan di bulan Juni-Juli kami bisa me-recovery dengan beberapa aktivitas yang tentunya kami lakukan agar kami dapat memenuhi kepemilikan sepeda motor dari konsumen yang sudah menunggu di satu-dua bulan ini. Kami harapkan setelah Lebaran di Juni konsumen sudah bisa memiliki sepeda motornya,” sambungnya.
Motor matik atau skuter matik (skutik) menjadi salah satu jenis sepeda motor yang paling terdampak akibat krisis cip semikonduktor. Thomas menjelaskan, pembeli motor matik harus menunggu sampai kurang lebih satu bulan.

All New Honda Vario 160 2022 (Foto: AHM)
“Di kategori atau segmen yang di entry level sampai mid level. Sedangkan di segmen high end atau premium itu tidak terkena,” kata Thomas mengungkapkan model-model motor yang terkena imbas cip semikonduktor tanpa menyebutkan nama modelnya.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan komponen semikonduktor pada sepeda motor kebanyakan dipakai untuk spidometer.
Penjualan Menurun
Dampak kelangkaan cip semikonduktor tak cuma membuat inden sepeda motor baru Honda menjadi lama, tapi juga memengaruhi penjualan.
“Honda memang ada sedikit dampak negatif (total penjualan Januari—Maret 2022) di angka 951 ribu unit, sedikit menurun dibandingkan tahun lalu kurang lebih 5 persen. Memang ada beberapa kendala terkait dengan kondisi global terutama di semikonduktor dan itu berdampak di kami,” terang Thomas.

Booth Honda di IIMS 2022 (Foto: AHM)
Kendati demikian, dirinya tetap optimis target penjualan sepeda motor Honda sepanjang 2022 dapat tercapai, mengingat kondisi ekonomi dalam negeri yang mulai tumbuh.
“Walaupun penjualan kami turun dibanding tahun lalu selama 3 bulan ini, dengan kami bisa recovery di semester dua, kami harapkan kami juga tetap bisa memenuhi kepemilikan sepeda motor di angka 4,2 sampai dengan 4,4 juta di tahun ini. Jadi itu kami harapkan seiring dengan pertumbuhan pasar dan kami bisa memenuhi apa yang diiginkan oleh kosnumen,” pungkasnya.
Penulis: Santo Sirait
Editor: Dimas
Post Views: 607